Rangkuman Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

steceidea.blogspot.com – stece idea kali ini akan memberikan Rangkuman Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, semoga bermanfaat.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

APBD yang disusun oleh setiap daerah memiliki fungsi sebagai berikut : 
a. Fungsi otorisasi: Bermakna bahwa anggaran daerah menjadi dasar untuk merealisasi pendapatan, dan belanja untuk masa satu tahun. 
b. Fungsi perencanaan: Bermakna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan. 
c. Fungsi pengawasan: Mengandung makna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman untuk menilai keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan pemerintah daerah. 
d. Fungsi alokasi: Mengandung makna bahwa anggaran daerah harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan pemborosan sumberdaya, serta meningkatkan efisiensi, dan efektifitas perekonomian daerah. 
e. Fungsi distribusi: Memiliki makna bahwa kebijakan-kebijakan dalam penganggaran daerah harus memperhatikan rasa keadilan, dan kepatutan. 
f. Fungsi stabilitasi: Memiliki makna bahwa anggaran daerah menjadi alat untuk memelihara, dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah.

Tujuan penyusunan APBD adalah sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran daerah, agar terjadi keseimbangan yang dinamis, demi tercapainya peningkatan produksi, peningkatan kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

Pemerintah daerah memiliki berbagai sumber pendapatan untuk membiayai pelaksanaan tugas dan fungsinya. Adapun sumber-sumber pendapatan pemerintah daerah sebagai berikut : 
a. pendapatan asli daerah: pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
b. dana perimbangan: dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
c. lain-lain pendapatan: Lain-lain pendapatan terdiri dari hibah dan dana darurat.

Pengeluaran pemerintah daerah terdiri atas pengeluaran belanja, bagi hasil ke daerah yang menjadi otoritasnya, dan pembiayaan. Belanja terdiri atas tiga macam pengeluaran, yaitu belanja rutin, belanja modal, dan belanja tidak terduga. Pembelanjaan yang termasuk pengeluaran rutin, di antaranya belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja pemeliharaan, belanja perjalanan dinas, belanja pinjaman, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, dan belanja operasional lainnya. Belanja modal, terdiri atas belanja aset tetap dan belanja aset lainnya. Adapun belanja tidak terduga, yaitu pengeluaran yang tidak diperkirakan sebelumnya.

Dampak APBD terhadap perekonomian, antara lain sebagai berikut:
a. digunakan untuk memperbaiki dan menjag kestabilan ekonomi daerah 
b. diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berinvestasi 
c. mampu memberi pengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian daerah dengan mengikut sertakan secara aktif peran masyarakat. 
d. dapat menimbulkan rasa percaya masyarakat terhadap pemerintah daerah sehingga peran masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi akan semakin besar 
e. meningkatkan sektor ekonomi masyarakat, artinya masyarakat mampu mengetahui GNP dari tahun ini dan seterusnya. 

Terimakasih telah membaca sekilas tentang Rangkuman Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Kami tunggu kunjungan kembali di stece idea.

Written by. Pak Anton
Sumber:
Alam. (2016). Ekonomi untuk Kelas SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
PPG, M. 2. (2019). Modul Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Yogyakarta: UNY.

Rangkuman Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Posting Komentar

0 Komentar