steceidea.blogspot.com - Teori
Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage Theory). Adam Smith dalam bukunya yang berjudul “Wealth of Nations”
yang terbit tahun 1776, mengemukakan ide-ide sebagai berikut:
a. Adanya Division of Labour
(Pembagian Kerja Internasional)
Dalam menghasilkan barang tertentu dengan adanya pembagian
kerja, suatu negara dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah
dibanding negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut
memperoleh keunggulan mutlak.
b. Spesialisasi Internasional dan
Efisiensi Produksi Dengan spesialisasi
Suatu negara akan melakukan
spesialisasi terhadap produksi mereka pada barang-barang yang secara mutlak
mempunyai keunggulan. Kemudian akan mengekspor
barang tersebut kepada mitra dagangnya. Keunggulan tersebut tergantung pada
sumber daya yang dimiliki oleh negara tersebut.
Dengan demikian setiap negara akan berspesialisasi dalam
produksi dan mengekspor barang dan jasa yang biayanya relatif lebih rendah,
sebaliknya setiap negara akan mengimpor barang dan jasa yang biaya produksinya
relatif lebih tinggi.
Pada intinya, teori ini
mengemukakan bahwa suatu negara dikatakan memiliki keunggulan mutlak dalam
memproduksi suatu barang, jika negara itu mampu memproduksi barang tersebut
dengan biaya lebih rendah dibanding negara lain. Jika negara tersebut sepakat
melakukan perdagangan internasional dengan negara lain, maka sebaiknya negara
tersebut hanya memproduksi dan mengekspor barang-barang yang memiliki
keunggulan mutlak (absolutad vantage) dan mengimpor barang-barang yang tidak
memiliki keunggulan mutlak (absolute disadvantage).
Contoh:
Absolute Advantage
(Produksi 1 Orang Dalam 1 Hari Kerja)
Negara
|
Hari kerja per satuan
output
Rempah-rempah Elektronik
|
Dasar
tukar dalam negeri
|
|||||
Indonesia
|
40 kg/hari
|
40 unit/hari
|
1 kg rempah-rempah = 1 unit elektronik
|
||||
Korea
|
20 kg/hari
|
80 unit/hari
|
1 kg rempah-rempah = 4 unit elektronik
|
||||
Berdasarkan tabel di atas dapat
diketahui, bahwa Indonesia lebih unggul untuk memproduksi rempah-rempah dan Korea lebih unggul untuk produksi
elektronik, sehingga negara Indonesia sebaiknya berspesialisasi untuk produk
rempah-rempah dan negara Korea
berspesialisasi untuk produk elektronik.
Dengan demikian, seandainya kedua
negara tersebut mengadakan perdagangan atau ekspor dan impor, maka keduanya
akan memperoleh keuntungan. Besarnya keuntungan dapat dihitung sebagai
berikut.
a. Untuk negara Indonesia, Dasar
Tukar Dalam Negeri (DTD) 1 kg rempah-rempah akan mendapatkan 1 unit elektronik, sedangkan Korea 1 kg
rempah-rempah akan
mendapatkan 4 unit elektronik. Dengan demikian, jika Indonesia menukarkan
rempah-rempahnya dengan elektronik Korea akan memperoleh keuntungan sebesar 3
unit elektronik, yang diperoleh dari (4 elektronik – 1 elektronik).
b. Untuk negara Korea Dasar Tukar
Dalam Negerinya (DTD) 1 unit elektronik akan mendapatkan 0,25 rempah-rempah,
sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik akan mendapatkan 1 kg rempah-rempah.
Dengan demikian, jika negara Korea mengadakan perdagangan atau menukarkan
elektroniknya dengan Indonesia akan memperoleh keuntungan sebesar 0,75 kg
rempahrempah, yang diperoleh dari ( 1 kg rempahrempah – 0,25 elektronik).
Terimakasih telah membaca sekilas tentang Teori Keunggulan Mutlak (Absolute
Advantage Theory).
Written by. Pak Anton
Sumber:
Alam.
(2016). Ekonomi untuk Kelas SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
PPG. (2019). Modul
Perdagangan Internasional. Yogyakarta: UNY.
0 Komentar