Teori Perilaku Konsumsi - EKONOMI SMA KELAS 10
Perilaku biasanya berorientasi pada suatu tujuan. Dengan kata lain, perilaku pada umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi orang-orang tergantung pada kekuatan motif-motif tertentu. Pada dasarnya motif-motif atau kebutuhan-kebutuhan merupakan alasan-alasan yang melandasi perilaku.
Dalam memenuhi kebutuhan kita harus selalu melakukan pilihan. Hal ini disebabkan karena kebutuhan kita tak terbatas sedangkan sumber daya yang tersedia sangat terbatas. Konsep pilihan ini merupakan perilaku mendasar dari konsumen.
Konsep dasar perilaku konsumen ini menyatakan bahwa konsumen pada umumnya selalu mencapai utilitas (utility) yang maksimal dari pemakaian benda yang dikonsumsinya.
Apa yang dimaksud dengan konsep utilitas?
Utilitas (utility) adalah derajat seberapa besar suatu barang atau jasa dapat memenuhi kebutuhan seseorang.
Utilitas adalah kata lain dari kepuasan, misalnya merasa puas dengan semangkok bakso, merasa puas jika menonton konser band kesukaannya.
jadi, Uitilitas menjadi ukuran kepuasan yang diterima dari penggunaan atau konsumsi barang dan jasa.
Karena berkaitan dengan ukuran kepuasan dari penggunaan barang dan jasa, utilitas sering pula disebut sebagai nilai guna.
Teori perilaku konsumen memakain dua pendekatan, yaitu pendekatan kardinal/nilai guna/pendekatan marginal dan pendekatan kurva indiferen atau pendekatan ordinal.
1. Pendekatan Kardinal
Kepuasan konsumen diukur secara kuantitatif yang bersifat subyektif.
Barang mempunyai 2 kegunaan :
Nilai Guna Total (Total Utility), yaitu nilai kepuasan keseluruhan karena mengkonsumsi suatu barang/jasa. Pada titik tertentu nilai kepuasan akan berkurang.
Nilai Guna Marginal (Marginal Utility), yaitu tambahan nilai kepuasan atas pertambahan jumlah barang yang dikonsumsi.
Hukum yang populer adalah hukum Gossen I, dimana jika jumlah barang yang dikonsumsi terus ditambah dalam waktu tertentu, kepuasan totalnya akan bertambah; namun nilai marginalnya terus berkurang. Bahkan jika konsumsi terus dilanjutkan, akhirnya tambahan kepuasannya menjadi negatif.
sedangkan hukum Gossen II "konsumen akan melakukan konsumsi sedemikian rupa sehingga nilai guna marjinal setiap barang dan jasa yang dikonsumsi akan sama".
2. Pendekatan Ordinal
Pada pendekatan ini, nilai kepuasan tidak dapat diukur dengan angka. Kepuasan diukur dengan menggunakan peringkat. Seperti tidak puas, cukup puas, puas, dan sangat puas.
Pendekatan ordinal disebut juga pendekatan Indiferen disertai kurva indiferen. Kurva indiferen menunjukkan kombinasi 2 jenis barang/jasa yang memberikan nilai/tingkat kepuasan sama.
Terima kasih telah membaca Teori Perilaku Konsumsi - EKONOMI SMA KELAS 10 di blog stece idea, semoga bermanfaat.
(*)
1 Komentar
BalasHapuspoker online dengan pelayanan CS yang baik dan ramah hanya di AJOQQ :D
ayo di kunjungi agen AJOQQ :D
WA;+855969190856